Apa yang dimaksud dengan kendaraan dengan jangkauan yang diperluas?

Jangkauan yang diperluas

Jangkauan yang diperluas dapat dipahami sebagai penambahan generator pada kendaraan listrik murni. Mesin menghasilkan listrik dan motor listrik menggerakkan kendaraan. Ketika daya baterai mencukupi, kendaraan akan melaju dalam mode listrik murni. Ketika daya baterai tidak mencukupi, maka mesin pada mobil akan otomatis menyala untuk menggerakkan genset untuk mengisi baterai. Model mainstream saat ini termasuk Ideal ONE, Lantu FREE, Cyrus SF5, dll.

✨Kelebihan

(1) Memiliki keunggulan berkendara yang tenang dan akselerasi kendaraan listrik yang cepat. Di lingkungan yang nyaman untuk mengisi daya, dapat digunakan sebagai kendaraan listrik murni tanpa mengisi bahan bakar dan biaya penggunaannya sangat rendah.

(2) Karena kendaraan mempunyai mesin yang dapat menghasilkan listrik, maka bila pengisian tidak memungkinkan, maka kendaraan dapat memperoleh tenaga dengan mengisi bahan bakar di pompa bensin. Artinya, selama ada SPBU, kendaraan jenis ini dapat terus melaju (selalu mengandalkan daya keluaran genset), karena daya keluaran mesin hanya digunakan untuk menghasilkan listrik bagi genset. )

(3) Mesin tidak menggerakkan roda secara langsung, sehingga putaran mesin tidak berhubungan langsung dengan kecepatan roda atau kecepatan mobil. Melalui optimalisasi sistem, mesin dapat selalu bekerja pada rentang kecepatan optimal. Sekalipun pengisian daya tidak dapat dilakukan, konsumsi bahan bakar tetap dapat dicapai saat mesin dihidupkan. relatif rendah.

🥺Kekurangan

(1) Hal ini menyebabkan pemborosan daya. Karena mesin dan generator tidak menggerakkan roda secara langsung, bagian tenaga ini terbuang sia-sia, namun bobot mesin dan generator tidak berkurang. Misalnya tenaga mesin kendaraan hybrid plug-in jarak jauh 50KW, tenaga generator 50KW, tenaga motor 100KW, seluruh kendaraan membawa mesin dan motor dengan daya total 200KW, tetapi tenaga yang dapat menggerakkan roda hanya 100KW

(2) Dalam kondisi jalan raya, konsumsi bahan bakar akan tinggi. Dalam kondisi jalan raya, jika mesin langsung menggerakkan roda, kendaraan dapat mempertahankan kondisi kerja terbaiknya. Namun, kendaraan hibrida plug-in jarak jauh memerlukan proses konversi, dan konversi itu sendiri menghabiskan energi, sehingga mengakibatkan konsumsi bahan bakar yang tinggi.